BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Seyogyanya setiap kehamilan merupakan
kehamilan yang direncanakan. Kehamilan yang tidak direncanakan setelah melalui
berbagai pertimbangan selanjutnya dapat menjadi kehamilan yang diterima atau
kehamilan yang tidak dikehendaki. Pertimbangan tersebut antara lain meliputi
aspek kesehatan, ekonomi, sosial dan agama.
Dari
aspek kesehatan dipertimbangkan kesehatan ibu secara keseluruhan, riwayat
kehamilan dan persalinan terakhir, umur dan kesehatan anak terkecil. Dari aspek
ekonomi dipertimbangkan antara lain penghasilan suami/istri, apakah masih
bergantung kepada orang tua, ikatan dinas dan peraturan perusahaan tempat
bekerja. Sedangkan dari aspek sosial dipertimbangkan masalah sekolah dan
pekerjaan. Dari aspek agama dipertimbangkan tentang status pernikahan dan
penerimaan kehamilan tersebut.
Bila
kehamilan tersebut, telah melalui pertimbangan pertimbangan tersebut diatas
dapat diterima maka selanjutnya ia akan berjalan seperti kehamilan yang
direncanakan. Namun bila kehamilan tersebut tidak diterima atau tidak
dikehendaki maka selanjutnya akan timbul upaya melakukan abortus (pengguguran
kandungan) baik secara aman maupun tidak aman ("unsafe").
Diperkirakan sekitar 2/3 dari kehamilan yang tidak dikehendaki berakhir dengan
abortus.
Sejalan
dengan strategi "Making Pregnancy Safer (MPS)" harus dilakukan upaya
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan. Semua kehamilan yang tidak
diinginkan dapat dicegah seandainya pasangan menggunakan alat pelindung berupa
kontrasepsi. salah satu yang akan diperkenalkan disini adalah Kontrasepsi
Darurat (KONDAR).
Yang
dimaksud Kontrasepsi Darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan
bila digunakan setelah hubungan seksual. Atau sering juga disebut
"Kontrasepsi Pasca senggama" atau "Morning after pills"
atau "Morning after treatment". Pada awalnya istilah
"Kontrasepsi sekunder atau Kontrasepsi darurat" adalah untuk menepis
anggapan bahwa obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah melakukan
hubungan seksual atau harus menunggu hingga keesokan harinya, dan bila tidak,
berarti sudah terlambat sehingga pasangan tersebut tidak dapat berbuat apa-apa
lagi.
Sebutan
kontrasepsi darurat untuk menekankan bahwa jenis kontrasepsi ini
digunakan pada keadaan dan masa yang tidak boleh ditunda, juga
mengisyaratkan bahwa cara KB ini lebih baik daripada tidak memakai metode
KB sama sekali. Tetapi sebenarnya cara ini tetap kurang efektif dibandingkan
dengan cara KB lain yang sudah ada.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui
gambaran umum pelayanan kontrasepsi darurat
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui
tentang pengertian kontrasepsi darurat
b. Untuk
mengetahuijenis-jenis kontrasepsi darurat
c. Untuk
mengetahui mekanisme kerja kontrasepsi darurat
d. Untuk
mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemakaian kontrasepsi darurat
e. Untuk
mengetahui keuntungan dan kerugian memakai metode kontrasepsi darurat
f. Untuk
mengetahui cara penanganan dari efek samping kontrasepsi darurat
g. Untuk
mengetahui hal-hal apa saja yang harus diketahui akseptor KB.
BAB
II
ISI
A.
Pengertian kontrasepsi
darurat
Kontrasepsi darurat adalah istilah
untuk obat-obatan berisi hormon untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Berbeda dengan pil KB biasa, kontrasepsi darurat tidak perlu digunakan rutin
dan masih efektif hingga 3 hari setelah berhubungan seks.
kontrasepsi darurat adalah
kontrasepsi yang dilakukan dalam keadaan yang tidak diharapkan untuk dapat
mencegah kehamilan bila digunakan setelah berhubungan seksual.
Metode ini telah lebih sering disebut sebagai kontrasepsi pasca
sanggama, banyak wanita yang tidak mengetahui metode ini dan metode inisulit di
peroleh ( Speroff dan Darney, 2003).
Di Eropa, kemasan – kemasan khusus dengan intruksi tercetak
dipasarkan secara apesifik untuk kontrasepsi darurat. Kalaupun tahu, para
wanita tersebut tidak memiliki pengeahuan yang akurat dan terinci mengenai
metode ini. Sikap yang positif terhadap metode ini membutuhkan pengetahuan dan
ketersedian ( Sperooff dan Darney, 2003).
B.
Jenis – jenis
kontrasepsi darurat
Ada dua macam kontrasepsi darurat :
1.
Mekanik
Satu –satunya kondar
mekanik adalah AKDR copper ( yang mengandung tembaga). Jika di pasang dalam
waktu kurang dari tujuh hari setelah senggama, AKDR ini mampu mencegah
kehamilan.
2.
Medik
Paling sedikit ada 5
cara pemberian kontrasepsi darurat yang telah di teliti secara luas. 5 motoda
terbanyak masing – masing bersifat hormonal dan saat ini di terapkan secara
oral.
5
cara tersebut adalah: pil kb kombinasi( mycrogynon), pil progestin(
postinor-2), pil estrogen( premarin), mifepristone( RU-468), danazol(
danocrine).
Sedangkan di Amerika serikat telah di perkirakan bahwa
kontrasepsi darurat akan dapat mencegah 1,7 juta kehamilan yang tidak di
inginkan.
Menurut Speroff dan Darney kontrasepsi ini merupakan pilihan
yang penting bagi pasien, dan harus di pertimbangkan saat terjadi terlepas dari
tempatnya, atau setelah penggunaan metode lain.
Dalam penelitian di unit –unit aborsi, 50% – 60% pasien
seharusnya dulu cocok untuk menggunakan kontrasepsi darurat dan akan
menggunakan jika mudah di peroleh ( Speroff, Darney, 2003 ).
Dosis berbagai merek pil yang diperlukan sebagai
kontrasepsi darurat
Nama pil
|
Isi
|
Jumlah yang harus diminum
|
|
Max 72 jam
|
12 jam kemudian
|
||
Neogynon
|
EE: ethiylestradiol 50 mg,
LNG: levonorgestrel 250 mg
|
2
|
2
|
Eugnon 50, ovral
|
EE 50 mg+ NG: dl. Norgestrel 500 mg
|
2
|
2
|
Mycrogynon 30, nordette
|
EE 30 mg+ LNG: 150 mg
|
4
|
4
|
Microlut
|
LNG 30 mg
|
25
|
25
|
C. Efektifitas
Tingkat efektifitas pil antara 75% hingga 89% jika diminum dalam 72 jam
setelah berhubungan seks. Sedangkan IUD mampu mencegah kehamilan hingga 99%
jika dimasukkan antara 5-7 hari setelah berhubungan seks.
D. Cara kerja
Waktu pemberian hormon harus sudah dilakukan dalam waktu kurang
dari 72 jam,setelah melakukan hubungan seks tanpa perlindungan alat
kontrasepsi.
1.
Cara kerja kontrasepsi darurat hormonal
a.
. Komponen estrogen dosis tinggi atau derivatnya menghindari
konsepsi dengan jalan :
1)
Esterogan dosis tinggi mengubah lapisan dalam rahim
(endometrium) tetap dalam keadaan fase proliverasi, sehingga tidak memungkinkan
nidasi dari hasil konsepsi.
2)
Dengan peristaltik tuba yang meningkat, spermatozoa tidak
mungkin dapat mencapai ovum untuk melakukan konsepsi
3)
Dalam fase proloferasi endometrium tidak dapat menimbulkan
suasana” kapasitasi” sempurana sehingga mengurangi kemampuan konsepsi
spermatozoa.
b.
Komponen progesteron atau derivatnya dalam dosis tinggi
menghindari terjadinya kontrasepsi dan nidasi dengan jalan :
1)
Mengentalkan lendir servik, endometrium, dan tuba palofi,
sehingga megurangi kemampuan bergerak spermatozoa untuk mencapai ovum, sehingga
tidak mungkin terjadi konsepsi.
2)
Pada endometrium, terjadi perubahan sehingga kurang memberikan
peluang terjadinya nidasi.
2.
Cara kerja kontrasepsi darurat dengan insersi IUD
a.
IUD berbentuk inert seperti Lippes Loop menimbulkan reaksi benda
asing dengan terjadi migrasi dari leukosit, limfosit, dan makrofag. Pemadatan
lapisan endometrium menyebabkan gangguan nidasi hasil konsepsi, sehingga tidak
terjadi kehamilan.
b.
IUD yang mengandung Cupper, segera setelah insersi disamping
menimbulkan pemadatan endometrium, melepaskan ion Cu dengan konsentrasi tinggi
1)
Konsentrasi 2,5x10 mol/L bersifat lastosida atau membunuhnya
sehingga kehamilan tidak terjadi.
2)
Konsentrasi yang lebih tinggi bersifat embriotoksik sehingga
kehamilan tidak terjadi .
E. Keuntungan dan Kerugian
a.
Keuntungan
1)
efektifitas
dapat dipercaya
2)
frekuensi
koitus tidak perlu diatur
3)
siklus haid
jadi teratur
4)
keluhan
dismenorea jadi berkurang/ hilang.
b.
Kerugian
1)
Motivasi harus
kuat
2)
Efek samping
sementara
3)
Dapat timbul
amenorea persisten.
F. Efek samping dari
kontrasepsi darurat
Alat kontrasepsi darurat sifatnya hanya mencegah terjadinya
pembuahan atau menempelnya sel telur ke uterus. Alat ini di larang di
manfaatkan oleh wanita yang telah terbukti hamil karena tidak akan menghentikan
proses kehamilan.
Seperti halnya alat kontrasepsi lainnya, alat
kontrasepsi ini juga tidak steril dari efek samping. Efek samping dari kondar
terbagi atas :
1. Mual
Keluhan ini pada
umumnya hanya terjadi dalam 24 jam pertama setelah pemakaian.
2. Muntah
Bila muntah terjadi
< 2 jam setelah pemberian maka pil KB tersebut harus di ulangi lagi. Untuk
kasus seperti ini, sebaiknya di berikan obat anti muntah 1 jam sebelum
pemberian ulang kondar.
3. Perdarahan
Beberapa pemakaian
kondar akan mengalami perdarahan bercak setelah memakai kondar. Hamper sebagian
besar pemakai akan mendapat menstruasi sesuai atau lebih cepat dari waktunya.
Bila terjadi keterlambatan lebih 7 hari haid semestinya, maka harus di pikirkan
kemungkinan terjadinya kehamilan.
Efek samping lain yang
mungkin terjadi seperti nyeri payudara, sakit kepala, pusing, sakkit perut,
capek dan jadwal haid yang berubah. ( Depkes RI, 2004)
G. Indikasi dan kontra indikasi
Indikasi kondar adalah unuk
mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki akibat :
1.
Kesalahan dalam pemakaian
kontrasepsi, seperti
a.
kondom bocor, lepas atau salah penggunaannya
b.
diapragma pecah atau robek atau dilepas terlalu cepat
c.
kegagalan senggama terputus
d.
salah hitung masa subur
e.
alat kontrasepsi dalam rahim ekspulsi
f.
lupa minum pil KB lebih dari 2 hari berturut-turut
g.
telambat lebih dari satu minngu untuk suntik kb 1 bulanan
h.
terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik kb 3 bulanan
2.
wanita korban perkosaan kurang dari 72 jam
3.
tidak menggunakan kontrasepsi, baik karena alasan medis maupun belum
bersedia, tetapi ingin mencegah kehamilan
4.
wanita yang tidak sedang memakai konttrasepsi apapun, karena
tugass suaminya yang ssering bepergian dalam jangka waktu yang lama
kontra
indikasi
1.
hamil atau diduga hamil
2.
infeksi menular seksual
H. Cara pemakaian alat
kontrasepsi darurat
After morning pill termasuk jenis alat kontrsepsi darurat yang
idealnya hanya di pakai pada kondisi pelaku hubungan seks tidak menginginkan
terjadinya pembuahan . padahal, saat melakukan hubungan seks mereka tidak
menggunakan alat kontrasepsi apapun baik pil spiral, susuk atau bahkan
kontrasepsi instant seperti kondom.
Kalangan medis juga merekomendasikan agar
After morning pill tidak di rekomendasikan di pakai secara teratur dan
sebaiknya hanya di gunkan pada masa – masa darurat saja. Pola pemakaian yang
tepat dan suai dengan prosedur sangat di perlukan guna menjamin efek tivitas
ini.
After morning pill paling umum di konsumsi dalam 2 dosis, dosis
pertama di minum segera mungkin setelah berhubungan seks dalam 72 jam terakhir
dan dosis ke 2 di minum 12 jam kemudian.
Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan
bila di gunakan segera setelah hubungan seksual tampa pengaman, namun tidak
boleh di pakai metode KB rutin atau terus menerus
Kontrasepsi darurat tidak sama dengan praktek
aborsi loh, karena kontrasepsi darurat untuk mencegah terjadinya pembuahan (
Nidasi ) sedangkan aborsi adalah upaya pembunuhan karena dilakukan saat sudah
terjadi pembuahan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kontrasepsi darurat memberikan harapan baru untuk menurunkan
kejadian kehamilan yang tidak di kehendaki (KTD) sehingga secara langsung
menurunkan permintaan gugur kandung.Dalam jangka waktu kurang dari 72 jam
kontrasepsi darurat hormonal efektif bertindak sebai alat untuk menghindari
kehamilan.Sedangkan insersi IUD sebaiknya dilakukan bila hubungan seks tanpa
proteksi berlangsung lebih dari 72 jam (3 hari) tetapi kurang dari 7 hari.
Cara
kerja kontrasepsi hormonal terutama untuk menghindari konsepsi,sedangkan
insersi IUD terutama untuk menghindari nidasi di samping menghalangi terjadinya
konsepsi.
B.
Saran
Di harapkan makalah ini bisa bermanfaat
khususnya bagi kita selaku penulis dan umum nya bagi semua pembaca. Dengan
demikian kami menyadari akan segala kekurangan kami dan kami sangat
mengharapkan saran dan kritik, semoga dengan di buatnya makalah ini dapat
memotivasi dan bermanfaat bagi mahasiswi pada khususnya dan masyarakat pada
umumya.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, H. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta: pustaka sinar harapan;
2004
Saifuddin, A. B, buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta: YBPSP; 2004
Manuaba, Gde Bagus Ida. Kapita selekta penatalaksanaan rutin
obstetri ginekologi dan KB,jakarta: EGC, 2001